Jungle Survival: Keterampilan Penting Bagi Pramugari

 

 

 

 

Pramugari adalah sosok yang serba bisa di udara, dengan tugas utama adalah menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang. Pembekalan yang diberikan oleh Prodi D1 Pramugari/a Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta bukn hanya berupa materi perkuliahan saja,namun juga praktek Jungle Survival. Yaitu dengan memberikan pengalaman nyata bagi para taruni/a dalam menghadapi situasi darurat di alam.  Berikut adalah alasan mengapa pelatihan jungle survival menjadi penting bagi pramugari.

Pentingnya Pelatihan Jungle Survival bagi Pramugari

  1. Kesiapan dalam Darurat: Meskipun situasi darurat di alam liar jarang terjadi, pramugari harus siap menghadapinya. Pelatihan jungle survival membekali dengan keterampilan dasar untuk bertahan hidup jika harus mendarat di daerah terpencil.
  2. Pengetahuan Medis Darurat: Selain keterampilan bertahan hidup, pelatihan ini juga mencakup pengetahuan medis darurat yang dapat berguna dalam situasi kritis di alam liar, seperti pertolongan pertama pada luka, gigitan serangga beracun, atau keracunan makanan.
  3. Peningkatan Kepemimpinan: Pelatihan semacam ini juga membangun rasa percaya diri dan kepemimpinan. Dalam situasi darurat, pramugari sering menjadi pemimpin de facto, dan memiliki pengetahuan tentang bertahan hidup dapat meningkatkan kredibilitas dan otoritas mereka.

Keterampilan yang Dipelajari dalam Pelatihan Jungle Survival

  1. Membangun Perlindungan Sementara: Pramugari belajar cara membangun perlindungan sementara dari bahan-bahan alami yang tersedia di hutan, seperti daun dan cabang.
  2. Menyaring Air: Keterampilan penting lainnya adalah kemampuan untuk menyaring air dari sumber alam liar untuk meminimalkan risiko dehidrasi dan penyakit.
  3. Mencari Makanan: Pelatihan juga mencakup identifikasi tanaman dan serangga yang dapat dimakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dasar.
  4. Navigasi Dasar: Pramugari diajarkan keterampilan navigasi dasar menggunakan bintang, matahari, atau kompas sederhana untuk memandu mereka ke tempat yang lebih aman.
  5. Peralatan Darurat: Pramugari juga dilengkapi dengan peralatan darurat, seperti kit pertolongan pertama dan peralatan sinyal, untuk mempersiapkan mereka menghadapi situasi darurat di alam liar.
  6. Simulasi: Selain itu, simulasi darurat di alam liar dapat dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa pramugari mempertahankan keterampilan dan pengetahuan yang mereka pelajari.

Kesimpulan

Pelatihan jungle survival bagi pramugari bukan hanya tentang keterampilan bertahan hidup, tetapi juga tentang kesiapan mental dan fisik untuk menghadapi situasi darurat yang tak terduga di udara. Dengan pelatihan ini, Para Taruni/a D1 Pramugari/a Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta dapat menjadi lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi tantangan di alam liar, memastikan keselamatan tidak hanya bagi penumpang, tetapi juga bagi diri mereka sendiri. Salam Dirgantara!

KEUNGGULAN KEMAMPUAN BAHASA MANDARIN BAGI PRAMUGARI

 

 

Profesi pramugari adalah salah satu profesi yang menuntut kemampuan komunikasi yang luas dan fleksibel. Salah satu bahasa yang menjadi nilai tambah bagi pramugari adalah Bahasa Mandarin. Dalam dunia penerbangan yang semakin global, kebutuhan untuk berkomunikasi dengan penumpang dari berbagai latar belakang budaya semakin meningkat. Oleh karena itu, Prodi D1 Pramugari membekali taruna/i dengan kemampuan Bahasa Mandarin. Taruna/i prodi D1 Pramugari STTKD juga mendapatkan kesempatan pengalaman diajar langsung oleh native speaker, Prof Han Zhili dari China Foreign Affairs University Beijing China. Pesan yang disampaikan oleh Beliau jika ingin berhasil menguasai bahasa asing adalah belajar Bahasa Mandarin haruslah senang dan santai karena akan lebih mudah terserap.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa belajar Bahasa Mandarin menjadi penting bagi pramugari:

1. Peningkatan Pengalaman Penumpang

Banyak maskapai penerbangan internasional memiliki rute yang melewati wilayah Asia, terutama Cina. Dengan mempelajari Bahasa Mandarin, pramugari dapat memberikan pengalaman yang lebih baik kepada penumpang yang berbicara dalam bahasa tersebut. Kemampuan untuk berkomunikasi dalam Bahasa Mandarin akan meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan penumpang, serta memungkinkan pramugari untuk memberikan layanan yang lebih personal.

2. Memperluas Jangkauan Karir

Dalam industri penerbangan yang kompetitif, memiliki keahlian tambahan seperti Bahasa Mandarin dapat menjadi keuntungan besar bagi pramugari. Maskapai penerbangan sering mencari kandidat yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam beberapa bahasa, dengan menguasai Bahasa Mandarin, pramugari dapat memperluas peluang karir dan mendapatkan kesempatan untuk melayani rute-rute yang lebih luas.

3. Memperkuat Hubungan dengan Penumpang

Kemampuan untuk berbicara dalam Bahasa Mandarin juga dapat membantu pramugari memperkuat hubungan dengan penumpang Cina atau penutur Bahasa Mandarin lainnya. Berkomunikasi dalam bahasa ibu penumpang dapat menciptakan ikatan yang lebih erat dan memperlihatkan bahwa pramugari menghargai dan menghormati budayanya. Hal ini dapat menciptakan pengalaman penerbangan yang lebih menyenangkan dan membangun loyalitas penumpang terhadap maskapai.

4. Meningkatkan Keselamatan dan Layanan

Dalam situasi darurat, komunikasi yang efektif antara pramugari dan penumpang sangatlah penting. Jika terjadi keadaan darurat di mana penumpang yang berbicara Bahasa Mandarin memerlukan bantuan atau instruksi, pramugari yang dapat berkomunikasi dalam bahasa tersebut dapat merespon dengan lebih cepat dan efektif. Selain itu, dengan memahami bahasa dan budaya penumpang, pramugari dapat memberikan layanan yang lebih sesuai dengan preferensi dan kebutuhannya.

Dalam kesimpulan, belajar Bahasa Mandarin merupakan langkah penting bagi pramugari yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasi, memperluas peluang karir, memperkuat hubungan dengan penumpang, meningkatkan keselamatan dan layanan. Dengan investasi waktu dan usaha dalam mempelajari Bahasa Mandarin, pramugari dapat membuka pintu untuk kesempatan yang lebih besar dalam industri penerbangan yang semakin global. Mari bergabung dan Terbang Meraih Sukses Bersama STTKD Yogyakarta.

 

Menggali Kisah Inspiratif dari Alumni D1 Pramugari

 

Bagi para taruna/i D1 Pramugari, berbagi cerita dan tips dari alumni yang sudah berpengalaman dapat memberikan wawasan berharga untuk mempersiapkan langkah-langkah dalam mengejar karier di dunia penerbangan.

Pendidikan dan Pelatihan

Setiap pramugari melewati tahapan pendidikan dan pelatihan yang ketat. Selain belajar tentang keselamatan penerbangan, layanan penumpang, dan komunikasi dalam berbagai situasi. “Saat mengikuti program D1 Pramugari, selain belajar akan pentingnya keterampilan interpersonal,” kata Anna, yang merupakan alumni terbaik Prodi D1 Pramugari STTKD yang bekerja sebelum diwisuda di maskapai Batik Air. “Pelatihan fisik juga penting, karena harus siap untuk menghadapi segala kondisi darurat” ungkapnya saat sharing session.

Proses Rekrutmen

Setelah lolos administrasi, langkah selanjutnya yaitu melewati proses rekrutmen yang ketat. Wawancara dan tes psikologi adalah tes terberat, karena tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga kepribadian yang sesuai dengan nilai perusahaan dan kemampuan untuk bekerja dalam tim merupakan syarat mutlak menjadi pramugari.

Tantangan dan Kesempatan

Adapun tantangan yang harus dihadapi seperti jadwal kerja yang tidak teratur. Akan tetapi ada hal baru juga yang bisa didapatkan ketika bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara yang berbeda budaya di pesawat.

Tips dari alumni untuk taruna/I STTKD D1 Pramugari

  1. Persiapkan Diri dengan Baik: Mengetahui tentang industri penerbangan dan perusahaan tempat Anda melamar adalah kunci sukses dalam wawancara.
  2. Jaga Penampilan: Pola tidur yang baik dan pola makan sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental saat bekerja sebagai pramugari.
  3. Networking: Berteman dengan sesama pramugari dan staf lainnya dapat memberikan dukungan dalam memperluas informasi pekerjaan.
  4. Terus Belajar: Industri penerbangan terus berkembang, jadi pastikan Anda terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan terbaru.

Berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan alumni pramugari merupakan langkah penting dalam mempersiapkan diri untuk karier yang sukses di industri penerbangan. Dari pendidikan dan pelatihan hingga tantangan dan kesempatan sebagai pramugari, setiap cerita dan tips serta berpengalaman membawa inspirasi dan wawasan yang berharga bagi yang bermimpi terbang tinggi di langit biru.

Keunggulan Kuliah di Prodi D1 Pramugari STTKD: Langkah Sukses Mengudara

Prodi D1 Pramugari STTKD: Langkah Sukses Mengudara

Pendidikan Diploma 1 (D1) Pramugari semakin menjadi pilihan menarik bagi para siswa yang tertarik dengan dunia penerbangan. Program ini menawarkan sejumlah keunggulan yang membuatnya menonjol diantara berbagai pilihan Pendidikan penerbangan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kuliah di Prodi D1 Pramugari menjadi pilihan yang menarik:

  1. Pelatihan Profesional Pramugari:

    Program D1 Pramugari menawarkan pelatihan profesional terkemuka yang diselenggarakan dan diajar oleh para ahli dan praktisi di industri penerbangan. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang diperlukan untuk sukses sebagai seorang pramugari/pramugara.

  2. Fokus pada Keahlian Pramugari:

    Kurikulum dirancang khusus untuk membangun keahlian yang diperlukan dalam dunia pramugari. Mulai dari tata cara penanganan penumpang hingga pengetahuan mendalam tentang keselamatan penerbangan. Program studi ini mencakup semua aspek yang diperlukan untuk menjadi seorang pramugari yang berkompeten di bidangnya.

  3. Pengalaman Praktis Pramugari di Dunia Nyata:

    Mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis melalui simulasi penerbangan dan kunjungan ke maskapai penerbangan. Pelatihan langsung di kabin pesawat dan juga praktek wetdrill dilaksanakan di kampus STTKD. Hal ini memungkinkan mereka untuk merasakan secara langsung situasi yang mungkin akan dihadapi di lapangan ketika terjadi kecelakaan pesawat.

  4. Peluang Karir yang Luas:

    Lulusan D1 Pramugari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta memiliki peluang karir yang luas di industri penerbangan. Para alumni dapat bekerja di berbagai maskapai penerbangan nasional maupun internasional, kemudian juga dapat membuka kesempatan untuk pengembangan karir yang lebih luas seperti petugas ground handling di bandara.

  5. Pengembangan Soft Skills Pramugari:

    Selain keterampilan teknis, program studi pramugari ini juga menekankan pengembangan soft skills seperti komunikasi yang efektif, kerja tim, public speaking dan pelayanan prima terhadap penumpang. Hal ini membuat lulusan D1 Pramugari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan tidak hanya menjadi profesional dalam bidangnya, tetapi juga individu yang dapat berinteraksi dengan baik dalam berbagai situasi baik dengan penumpang maupun sesama.

Dengan kombinasi pelatihan profesional, fokus pada keahlian pramugari, pengalaman praktis, peluang karir yang luas, dan pengembangan soft skills, kuliah di Prodi D1 Pramugari memberikan landasan kokoh bagi mereka yang bercita-cita untuk sukses dalam profesi menantang ini.

Buat Robot yang Bantu Tugas Manusia

Dikutip dari “Radar Jogja” – Aisyah Afnan mengaku baru menyukai dunia robotik sejak Desember tahun lalu. Bermula dari melihat kegiatan robotik kakaknya. Hingga akhirnya dia ikut dalam kegiatan robotik di sekolahnya.

Meski tergolong newbie, siswi SMA Negeri 5 Semarang itu rutin mengikuti lomba-lomba robotik. Termasuk mengikuti Lomba Robotic bertema Ailerone (Aviation Line Tracer Robotic Competition) 2019 tingkat Nasional, yang berlangsung di Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Jogja, Minggu (28/4).

“Sudah tiga kali, tapi ini yang paling berat. Apalagi pas ada tanjakan 20 sentimeter tingginya itu kayak tinggi banget dan kesusahan, kalau sebelumnya itu cuman panggung gitu gak ada yang runcing seperti track ini,” katanya.

Selain Aisyah, lomba robotik itu diikuti sebanyak 40 Tim gabungan dari peserta siswa sisiwi SMA/SMK sederajat dari berbagai daerah. Menurut koordinator lomba, Dhiani Dyahjatmayanti, ajang ini merupakan pengembangan ide kreativitas dan mengasah kemampuan dibidang teknologi. Ajang ini pun guna mendukung implementasi revolusi industri 4.0.

Dia mengatakan sesuai dengan tema tersebut dimana menyongsong serba digitalisasi dan robotik, selain itu juga dalam rangka menciptakan SDM yang unggul dengan menciptakan robot untuk mempermudah dalam segala bentuk kegiatan manusia, “Harus siap untuk menghadapi persaingan global dan berdampingan bekerja dengan robot,” jelasnya.

Lomba robotik dengan konsep ini mengikuti satu kategori saja menggunakan robot jenis line follower yaitu robot yang mengikuti garis, “Jadi peserta harus memiliki jenis robot ini, karena robot akan mengikuti garis seusai dengan track robot line follower oleh panitia,” tambah Dhiani.

Robotnya sendiri dikatakan Dhiani dipersiapkan dari para peserta yang terdiri dari kontingen Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jogja ini sebelum digunakan untuk Lomba. Dengan melalui tahap babak penyisihan dan final, akan dipilih empat pemenang. (cr15/pra/zl)

Source : RadarJogja

Penyuluhan Bidang Kedirgantaraan di Saman Bantul Oleh Dosen STTKD

Sebagai bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat untuk mewujudkan Kampung Dirgantara di Pedukuhan Saman, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, diselenggarakan kegiatan penyuluhan bidang kedirgantaran dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat Kampung Dirgantara pada Bulan Agustus s.d September 2018. Kegiatan ini melibatkan masyarakat Pedukuhan Saman yaitu para pemuda-pemudi pelajar SMA/K dan mahasiswa di Pedukuhan Saman. Berdasarkan hasil survey sebelum pelaksanaan pengabdian, kebanyakan pelajar SMA/K dan mahasiswa di Pedukuhan Saman belum memiliki pengetahuan yang luas mengenai kedirgantaraan atau penerbangan. STTKD sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan dalam bidang penerbangan dan berlokasi di Pedukuhan Saman ingin berperan dalam meningkatkan pengetahuan para pemuda-pemudi di Pedukuhan Saman. Oleh karena itu, dosen-dosen STTKD melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan mengenai dunia kedirgantaraan dan penerbangan. Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen STTKD antara lain Sri Sutarwati, S.H., M.Hum., Vidyana Mandrawaty, S.E., M.M., Indriyana Mandraeny, S.Sos., M.M., Nanik Rianandita Sari, S.S., M.A., Suprapti, S.H., M.Hum., Fauzia Fahmi Yuniarti Nasution, S.Pd., M.A., Irwina Meilani, S.Sos., M.A. dan Yune Andryani Pinem, S.S., M.A.

Selama kegiatan berlangsung terlihat antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan selama kegiatan berlangsung, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan hasil antara lain meningkatnya pengetahuan dan pemahaman pelajar SMA/K dan mahasiswa Pedukuhan Saman mengenai kedirgantaraan atau penerbangan. Kemudian, peserta menginginkan ada kegiatan penyuluhan kembali untuk menambah pengetahuan yang lebih luas lagi kaitannya dengan dunia penerbangan atau kedirgantaraan.

Pelatihan Ketrampilan Pembuatan Souvernir Bandara NYIA Di Desa Ngentakrejo Kulon Progo

Pembangunan Bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta secara tidak langung berdampak bagi masyarakat di sekitarnya, salah satunya adalah kelompok dasawisma Desa Ngentakrejo Kecamatan lendah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat di dasawisma Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah pada saat ini belum siap menghadapi dampak pembangunan Bandara NYIA, terutama dalam hal ekonomi. Dengan demikian masyarakat di Desa Ngentakrejo belum menyiapkan apa-apa yang akan dilakukan untuk kemajuan daerah. Oleh karena itu Dosen STTKD mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan pembuatan souvenir berupa tas dengan tema bandara dan pesawat terbang, serta memberikan semangat dan motivasi bagi Kelompok Dasawisma Desa Ngentakrejo dalam memajukan desanya melalui pembuatan kerajinan tangan.

Kegiatan ini melibatkan dosen dan karyawan STTKD yaitu Noviana Utami C.S., S.ST., M.Eng, Yayu Sri Rahayu, S.Kom., M.Kom, Wawan Riyanta, S.Pd., M.T., dan Siti Nurnafiah, S.Tr.Ikom. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Juli 2018. Manfaat dari pengabdian ini adalah memberikan stimulus dan motivasi bagi masyarakat kelompok dasawisma Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo untuk mampu mengembangkan potensi masyarakat secara mandiri, terutama taraf ekonomi keluarga serta membuka pola pikir kewirausahaan yang berkelanjutan bagi masyarakat Ngentakrejo.

Selama kegiatan berlangsung, peserta dari kelompok dasawisma sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan. Dalam kegiatan ini peserta dibekali keterampilan pembuatan tas dan peserta berhasil membuat tas secara mandiri. Diharapkan kegiatan ini akan berlanjut dengan memberikan pelatihan teknik pemasaran dan pembuatan blog untuk pemasaran produk.

Dosen STTKD Memberikan Pelatihan Manajemen Usaha Kepada Warga Saman Sewon Bantul

Sebagai bagian dari kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Kampung Dirgantara di Pedukuhan Saman, Sewon, Bantul, Dosen STTKD memberikan pelatihan manajemen usaha kepada para ibu-ibu Pedukuhan Saman yang memiliki usaha kecil. Banyak pelaku usaha kecil yang mengelola usahanya tanpa memiliki dasar pengetahuan maupun ketrampilan mengenai manajemen usaha dan manajemen keuangan yang baik. Tidak jarang usaha hanya dijalankan dengan mengandalkan insting dan pengalaman saja. Aspek-aspek manajemen usaha yang meliputi perencanaan usaha, pengorganisasian, implementasi, dan pengendalian usaha menjadi sesuatu yang jarang diperhatikan. Oleh karena itu, Dosen STTKD memberikan pelatihan manajemen usaha agar para ibu-ibu di Pedukuhan Saman dapat mengelola usaha kecilnya lebih baik.

Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen dari bidang ekonomi, akuntansi dan manajemen, yaitu You She Melly Anne Dharasta, S.E., M.M., Esti Nur Wakhidah, S.Pd., M.M., Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A., Aditya Dewantari, S.Pd., M.Pd., Septiyani Putri Astutik, S.E., M.Si., Kuncoro Sejati, S.T., M.A.B., dan Desiana Rachmawati, S.E., M.M. Adapun materi yang diberikan meliputi administrasi pembukuan dan manajemen pemasaran. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Agustus s.d Oktober 2018. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, tutorial dan diskusi dimana ibu-ibu Pedukuhan Saman diberikan materi mengenai administrasi pembukuan dan manajemen pemasaran, serta latihan kasus. Kemudian selama kurang lebih satu bulan para ibu-ibu diminta untuk mempraktekkan hasil pembelajaran dari pelatihan yang telah diberikan pada usaha kecilnya masing-masing. Kemudian, para dosen STTKD melakukan monitoring dan evaluasi dari hasil praktek yang telah dilakukan. Hasilnya beberapa ibu-ibu mulai memahami bagaimana melakukan pembukuan dan kontrol hasil usahanya.

Dalam kegiatan ini terlihat antusiasme peserta ibu-ibu pengusaha kecil di Pedukuhan Saman sehingga kegiatan berjalan lancar dan efektif. Diharapkan ibu-ibu pengusaha kecil di Pedukuhan Saman dapat terus mempraktekkan manajemen usaha yang baik.

Dosen STTKD Bina Pengusaha Souvenir di Desa Donorejo Purworejo

Selama bulan Agustus s.d November 2018, P3M STTKD menugaskan beberapa dosen untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing – Purworejo. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini masyarakat membutuhkan peran dari para dosen yang tentunya mempunyai pemikiran yang baru dan lebih terdepan dari masyarakat pada umumnya, sehingga kegiatan ini bertujuan membantu membuka pola pikir dari masyarakat khususnya para pemuda yang lebih maju dan terdepan. Oleh karena itu, dengan terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan para dosen STTKD dapat memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Donorejo khususnya kaum muda. Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen dari berbagai bidang meliputi teknik, aeronautika, ilmu komputer, manajemen, dan pariwisata. Dosen-dosen yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: Erwan Eko Prasetyo, S.Pd., M.Eng., Yayu Sri Rahayu, S.Si., M.Cs., Eka Prayudhista, S.E., M.M., Noviana Utami C.S., S.ST., M.Eng, Agris Setiawan, S.Pd.T., M.Eng., Kartika Fajar Nieamah, M.Sc., Fryda Fatmayati, S.T., M.Kom., Farah Putri Wenang Lusianingrum, S.Pd., M.Sc., Zenita Kurniasari, S.E., M.M., Yuniar Istiyani, S.IP., M.Sc., dan Maria Valeria R., S.E., M.M. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dosen juga dibantu oleh karyawan STTKD yaitu Eni Setiowati, S.Sos. dan Hendriana Helda Pratama.

Pengusaha souvenir yang diberi pembinaan adalah Agus Supardi dengan nama usaha Success Creative, dimana baru merintis usaha souvenir dengan bahan dasar limbah kayu. Selain pengusaha souvenir, pembinaan juga diberikan kepada para pemuda di Desa Donorejo. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purworejo. Adapun materi yang diajarkan adalah teori kewirausahaan, ketrampilan pembuatan souvenir bandara NYIA, pelatihan pemasaran sekaligus pembuatan blog untuk memasarkan produk kerajinan kayu mereka baik secara nasional maupun internasional. Tiap-tiap materi disusun dan disampaikan dengan mudah, sehingga peserta pelatihan dapat mudah memahami dan mempraktekkannya.

Sepanjang kegiatan berlangsung tidak terdapat kendala yang berarti baik bagi dosen maupun bagi peserta pelatihan dalam mempelajari konsep-konsep yang dapat menunjang kewirausahaan mereka. Para dosen menargetkan pada akhir kegiatan para peserta pelatihan telah mampu mengoperasikan Blog dan mengembangkan promosi produk mereka dan menjadi pelaku usaha yang lebih percaya diri dengan produk yang mereka hasilkan. Karena program ini adalah program yang sustainable maka akan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya.